Kamis, 25 Maret 2021

MEMAKMURKAN MASJID

 

Allah Ta’ala berfirman:


اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

.

Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk” (QS At-Taubah 18).

.

Ayat yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan memakmurkan masjid yang didirikan karena Allah Ta’ala, dalam semua bentuk pemakmuran masjid, bahkan perbuatan terpuji ini merupakan bukti benarnya iman dalam hati seorang hamba.

Imam al-Qurthubi berkata: “Firman Allah Ta’ala ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa mempersaksikan orang-orang yang memakmurkan masjid dengan keimanan adalah (persaksian yang) benar, karena Allah Ta’ala mengaitkan keimanan dengan perbuatan ini dan mengabarkan tentanganya dengan menetapi perbuatan ini." Dan salah seorang ulama Salaf berkata: Jika engkau melihat seorang hamba memakmurkan masjid maka berbaik-sangkalah kepadanya”.

.

Hadits riwayat Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya… (di antaranya): Seorang hamba yang hatinya selalu terikat dengan masjid”.(al-Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031).

.

Makna memakmurkan masjid adalah menetapinya untuk melaksanakan ibadah di dalamnya dalam rangka mencari keridhaan-Nya, termasuk maknanya adalah membangun masjid, menjaga dan memeliharanya.


Dua makna inilah yang diungkapkan oleh para ulama Ahli tafsir ketika menafsirkan ayat dia atas. Imam Ibnul Jauzi berkata: “Yang dimaksud dengan memakmurkan masjid ada dua pendapat: 

1. Selalu mendatangi masjid dan berdiam di dalamnya (untuk beribadah kepada Allah Ta’ala). 

2. Membangun masjid dan memperbaikinya.




Ringkasan dari https://muslim.or.id/27267

Rabu, 24 Maret 2021

Masjid Simbol Kebesaran Islam


Masjid adalah salah satu simbol kebesaran agama Islam. Tercatat di dalam banyak teks Al-Qur’an dan hadits keterangan yang menyebutkan kemuliaannya. Di antaranya ayat:  

.

 وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي خَرَابِهَا   

.

“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya?” (QS Al-Baqarah: 114).   

.



Dalam ayat lain disebutkan:

.

  إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ   

.

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al-Taubah: 18).   

.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan:   

.

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ   

.

“Dan tidaklah suatu kaum berkumpul dalam satu dari beberapa masjid rumah turunnya rahmat Allah, seraya membaca dan bertadarus kitab-Nya di antara mereka, kecuali turun kepada mereka ketenangan dan dipenuhi rahmat dan dikelilingi para malaikat, serta Allah menyebut mereka di antara orang yang dekat di sisiNya” (HR Muslim).   

.



Dalam riwayat lain Nabi bersabda:   

.

إِذَا أَحَبَّ اللهُ عَبْدًا جَعَلَهُ قَيِّمَ مَسْجِدٍ وَإِذَا أَبْغَضَهُ جَعَلَهُ قَيِّمَ حَمَامٍ.   .

.

“Jika Allah senang terhadap hamba-Nya maka Ia menjadikannya pengurus masjid. Dan jika Allah membenci hamba-Nya maka Ia menjadikannya petugas kolam renang (tempat hiburan )” (HR al-Dailami).   

.

Oleh karena besarnya kemuliaan masjid, besar pula keutamaan orang yang membangunnya. 

.

وَمَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ   

.

Barangsiapa membangun masjid karena Allah maka Allah akan membangunkan untuknya istana di surga” (HR al-Bazzar).   

.

مَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا صَغِيرًا كَانَ أَوْ كَبِيرًا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ   

.

“Barangsiapa membangun masjid karena Allah, kecil atau besar, maka Allah membangun baginya rumah di surga”. (HR al-Tirmidzi).   

.

Dalam riwayat lain Nabi bersabda dengan redaksi:   

.

مَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا وَلَوْ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ لِبَيْضِهَا، بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ   

.

“Barangsiapa membangun masjid karena Allah, meski seukuran lubang tempat burung qatha bertelur, maka Allah membangun untuknya rumah di surga” (HR Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah). .

Syekh Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Masyhur menerangkan:

.   

لَوِاشْتَرَكَ جَمَاعَةٌ فِي بِنَاءِ مَسْجِدٍ بُنِيَ لِكُلٍّ مِنْهُمْ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ كَمَا لَوْ أَعْتَقَ جَمَاعَةٌ عَبْداً فَإِنَّ كلُاًّ يَعْتِقُ مِنَ النَّارِ.   

.

“Jika ada sekelompok orang berserikat dalam membangun masjid, maka kelak masing-masing dari mereka mendapatkan istana di surga sebagaimana sebuah komunitas bekerja sama memerdekakan hamba, maka masing-masing terbebas dari neraka” (Bughyah al-Mustarsyidin Hamisy Hasyiyah al-Syathiri ‘ala al-Bughyah, cetakan Dar al-Minhaj, juz 1, hal. 482).   

.

Meski memiliki keutamaan dan pahala yang besar, hendaknya membangun masjid didasari atas niat yang baik, seperti mencari ridha Allah, membesarkan syiar agama Islam, menghidupi kegiatan kegamaan, dan sebagainya. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh redaksi hadits di atas yang menyertakan kata “lillah” (karena Allah).   Sangat disayangkan bila motivasi membangun masjid karena tujuan-tujuan yang menyimpang seperti mencari popularitas, megah-megahan, memburu kekuasaan, dan lain-lain. Sebab tujuan-tujuan yang salah dapat menghilangkan pahala ibadah sebagaimana dijelaskan oleh para ulama dalam pasal riya.     

.

Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pondok Pesantren Raudlatul Quran, Geyongan, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat.  

.

Merancang Masa Depan Pendidikan di Masjid Baitul Muttaqin Buntok

Proses pembangunan masjid Baitul Muttaqin Buntok baru dimulai bulan Februari 2021. Pada saat ini sedang dalam tahap penyiapan besi-besi untuk pondasi masjid. Dengan demikian masih dalam tahap awal pembangunan.

.

Kalau pun boleh berharap, Masjid Baitul Muttaqin Buntok direncanakan memiliki sarana pendidikan tingkat dasar, menengah sampai lanjutan.

.

Kita yakin Allah memperlancar urusan ini dan Allah menerimanya sebagai kemuliaan disisi-Nya. Semoga Allah mengijabahnya, amin.



Minggu, 21 Maret 2021

TANAH WAKAF UNTUK MASJID BAITUL MUTTAQIN BUNTOK

WAKAF HAJI SUPIATNO 


Haji Supiatno mewakafkan tanah kebunnya seluas 780 meter2 dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 26 meter. Tanah berlokasi di Jalan Padat Karya RT 43 RW 05, Kelurahan Buntok Kota, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

.


WAKAF IBU YUSNAH

Acil Yusnah juga mewakafkan tanah kebunnya yang berdampingan dengan Haji Supiatno, seluas 300 dengan panjang 30 meter dan lebar 10 meter. Tanah ini juga di Jalan Padat Karya RT 43 RW 05, Kelurahan Buntok Kota.

.


Dengan diterimanya wakaf kedua bidang tanah ini maka lokasi pembangunan masjid Baitul Muttaqin menjadi semakin luas yakni 30 meter panjang dan lebarnya menjadi 36 meter.

MASJID BAITUL MUTTAQIN BUNTOK

MEMASTIKAN RENCANA WAKAF TANAH


Sabtu 10 Jumadil Akhir 1442 atau 23 Januari 2021, Syamsuddin Rudiannoor dan Rismato berangkat berboncengan ke Tamiang Layang pukul 07.45 WIB. Tujuan keberangkatan menuju rumah Supiatno di kompleks Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur  untuk memastikan rencana wakaf tanah yang akan dibangun masjid di Buntok.

.

Pertemuan itu memastikan tanah yang akan diwakafkan disepakati, fotokopy Surat Keterangan Tanah diberikan dan kita segera memprosesnya di Buntok. Hati gembira dengan kenyataan ini, alhamdulillah. 

.

IKRAR WAKAF


Maka setelah dua kali berurusan ke Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Dusun Selatan maka pada Senin, 19 Jumadil Akhir 1442 atau 1 Februari 2021 dilaksanakanlah proses wakaf secara resmi. 

.


Ikrar Wakaf dilaksanakan dari 2 (dua) orang yang mewakafkan tanahnya (wakif) yaitu Bapak Supiatno dan Acil Yusnah dengan luasan tanah 30 X 26 M dan 30 X 10 M, di Jalan Padat Karya RT 43 RW 05 Kelurahan Buntok Kota, Kecamatan Dusun Selatan. 

.

Ikrar Wakaf dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Dusun Selatan, Bapak Suzukhrufiannoor, SH, didampingi Bapak Waluyo dan Bapak Fauzan. Adapun Nadzir yang menerima wakaf adalah Bapak Rismato, Muhammad Romli dan Bapak Emon Suherman. Sedangkan para saksi adalah Syamsuddin Rudiannoor, Hijrah Saputra dan Faizar Rudiannoor. 

.


Saat itu juga masjid yang akan dibangun dicantumkan namanya di dalam dokumen yaitu Masjid Baitul Muttaqin, nama yang berasal dari Pak Muhammad Romli.

.

Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses.